WONGBANTEN.ID,CILEGON-Setelah lebih sepekan tinggal di Madrasah Aliyah (MA) Al Bustaniah yang dijadikan tempat penampungan sementarai,137 jiwa atau kurang lebih 30 kepala keluarga (KK) terdampak asap yang timbul akibat kebakaran di zona II Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, akhirnya kembali ke tempatnya masing-masing.Para pengungsi tersebut berasal dari Lingkungan Larangan dan Lingkungan Sambiluhut,Kelurahan Bagendung .
Sekretaris PMI Kota Cilegon, Ujang Samsul kepada wongbanten.id di TPSA Bagendung menjelaskan, semua pengungsi telah meninggalkan tempat penampungan pada hari Jumat (9/8) malam lalu.
“Sebagian besar warga yang berada di tempat penampungan sementara sejak mulai terjadi kebakaran di TPSA Bagendung didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak.,” jelasnya.
Kebakaran di TPSA Bagendung terjadi pada Sabtu (3/8) malam di zona II, kobaran api dan kepulan asap pekat mengakibatkan udara tercemar, selain itu kabut asap juga mengancam kesehatan masyarakat.
Menurut Ujang, data di posko kesehatan tercatat 165 orang warga yang datang untuk berobat hasil diagnosanya mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Menurut Kepala Seksi Pengawasan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon, Andi Rhana Suwandi yang sejak awal kebakaran melakukan pemantauan terhadap kualitas udara menjelaskan,selain menimbulkan polusi udara, asap kebakaran sampah di TPSA Bagendung juga ternyata mengandung berbagai macam zat kimia yang dalam jumlah besar bisa mengganggu kesehatan yaitu partikel halus (particulate matter/PM) dan gas.
Yang dominan menurutnya, gas karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3). Partikel halus merupakan campuran karbon organik, komponen karbon, serta sejumlah kecil zat anorganik.
Partikel halus berbahaya adalah yang berukuran 10 mikrogram (PM10) ke bawah.
“Dari hasil pemantauan udara, hasilnya melebihi ambang batas. Namun sekarang sudah mulai berkurang kabut asapnya,” jelas dia.pihak DLH Kota Cilegon, tetap melakukan pemantauan udara di beberapa titik, baik di area lokasi maupun diluar TPSA Bagendung.
Foto:poe saputra/wongbanten.id
Dari pantauan di TPSA Bagendung, sudah tidak terlihat lagi kobaran api di zona II, kepulan asap pun asap mulai berkurang , petugas pemadam kebakaran terus melakukan upaya pemadaman. Berbagai cara dilakukan untuk memadamkan api, selain menyiram dengan air, untuk mencegah api merambat, petugas melakukan pengurugan atau menutup hamparan sampah dengan tanah.
Di MA Al Bustaniah juga Selasa siang sudah tidak ada pengungsi,di halaman sekolah tidak terlihat tenda pengungsi.(ps)