WONGBANTEN.ID,CILEGON-Sektor industri kecil dan menengah (IKM), diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang berdampak turunnya tingkat pengangguran di Kota Cilegon yang angkanya cukup tinggi. Selain itu, keberadaan IKM juga bisa menurunkan angka kemiskinan di kota industri ini.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Cilegon Ratu Ati Marliati, saat Sosialisasi dan Pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) di Aula Diskominfo, Rabu (6/11).
“Kita pelan-pelan harus melakukan terobosan itu, agar dari sektor IKM bisa untuk menurunkan angka pengangguran, termasuk juga menurunkan angka kemiskinan,” ujar Ati.
Keinginan mantan Kepala Bappeda menurunkan tingkat pengangguran bukan tanpa sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten tertinggi se-Indonesia. TPT daerah ini berada di angka 8,52 persen pada Agustus 2018.
Sebagai kota industri, ternyata Cilegon menjadi salah satu kota penyumbang tingginya TPT yaitu dengan persentase sebesar 9,33 persen, Kabupaten Serang dengan persentasi 12,78 persen, Kabupaten Tangerang sebanyak 9,70 persen.
Dalam sosialisasi yang dihadiri 150 industri kecil dan menengah yang ada di Cilegon, Ati menjelaskan tujuannya untuk mengembangkan IKM yang ada di Kota Cilegon lebih berdaya saing.
“Dengan kegiatan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan IKM tentang legalitas, kualitas produk.Dan yang paling penting IKM Kota Cilegon harus berani dan bisa untuk bersaing dengan IKM yang ada di luar Cilegon,” kata Ati.
Dia meminta Disperindag Kota Cilegon menyediakan sentra IKM. Pemerintah kota juga akan mendorong pelaku usaha lain bisa bekerjasama dengan IKM Cilegon.
“Paling penting yaitu menyiapkan sentra IKM,”katanya.(nrl)